Singkawang, MC – Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Singkawang, Yusnita Fitriyadi mengungkapkan saat ini Singkawang menghadapi masalah alokasi pupuk subsidi yang berkurang.
“Hal ini tentunya perlu ada solusi agar suplai pupuk subsidi dapat memenuhi kebutuhan petani,” kata Yusnita, Selasa (30/7/2019).
Sebagaimana data Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, Peternakan Singkawang. Kebutuhan pupuk bersubsidi Kota Singkawang tahun 2019 sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok adalah untuk UREA sebanyak 2.045.416 Kg. Jenis SP36 dibutuhkan 299.162 Kg.
Kemudian jenis Za sebanyak 105.610 Kg, NPK sebanyak 1.500.399 Kg. Serta Organik dibituhkan 11.250 Kg. Namun kenyatannya hal ini tak semua bisa terealisasi.
Dikarenakan alokasi pupuk bersubsidi untuk Kota Singkawang dari provinsi jenis UREA 908.140 Kg, kemudian SP36 sebanyak 90.450 Kg, Za hanya 26.990 Kg, jenis NPK hanya 628.220 Kg, serta Organik dialokasikan 83.830 Kg.”Inilah kendalanya dimana alokasi pupuk bersubsidi yang semakin berkurang,” ungkapnya.
Sementara di Singkawang ini untuk padi luas tanam nya 2.548,59 hektar dan untuk perkebunan 5.587 hektar sesuai dengan SP lahan 2017.”Rencananya akan ada pembahasan pupuk dengan tim di sekretariat, pada dasarnya tidak ada masalah, hanya alokasi pupuk urea dikurangi sehingga kebutuhan petani akan pupuk subsidi menjadi berkurang,” katanya.