Singkawang, MC – Sejumlah peserta Thematic Academy dibekali akan ilmu-ilmu digital marketing dengan tujuan dapat membantu meningkatkan usaha dan kesejahteraan masyarakat. Beberapa ilmu-ilmu tersebut, seperti analisis SWOT, segmentasi pasar, target dan positioning, fotografi produk serta pemanfaatan media sosial untuk menciptakan konten bisnis yang kreatif.
Pelatihan yang digagas oleh BBPSDMP Kominfo Medan dan Pemkot Singkawang ini menghadirkan instruktur-instruktur yang berkompeten dalam bidang bisnis. Salah satu instruktur Digital , Annisa Faqot adalah seorang pebisnis yang bergerak di bidang kuliner yaitu Lomed (Lontong Medan) sekaligus praktisi Universitas Negeri Medan.
“Awalnya, usaha Lomed (Lontong Medan) ini mulai berjualan dan beroperasi di Surabaya pada tahun 2019. Kita mencoba memperkenalkan kuliner khas Kota Medan di daerah lain. Namun, seiring berjalannya waktu dan dampak pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia pada tahun 2020, maka kami memutuskan untuk pulang kampung dan membangun bisnis ini di Kota Medan,” kata Annisa, Jumat (15/4/2022).
“Uniknya, sebelumnya kami menjual kuliner khas Kota Medan di Surabaya. Nah, setelah pulang kami mencoba mengevaluasi kembali usaha ini. Karena berjualan kuliner khas Kota Medan di kampung halaman itu sudah biasa. Akhirnya, kami memutuskan untuk berjualan Rice Bowl yang lebih kekinian. Selain itu, Lomed memperluas layanan kuliner dengan membuka catering,” tambahnya.
Menurut pengakuannya, dalam menekuni bisnis yang sempat vacuum lantaran pandemi Covid-19 beberapa waktu belakangan, ia berinisiatif mengikuti berbagai macam pelatihan demi memasarkan produk dan usahanya. Beberapa diantaranya adalah pemanfaatan media sosial, aplikasi editing dan lain-lain.
“Jujur saja. Pandemi ini cukup menghajar kelangsungan bisnis saya. Dengan tekad yang kuat, saya berinisiatif mencari-cari cara. Salah satunya dengan mengikuti berbagai macam pelatihan supaya usaha saya tetap berjalan,” ujarnya.
Ia berharap para eks pekerja migran yang kehilangan mata pencaharian akibat pandemi ini mendapat ilmu dari pengalaman yang ia bagikan pada sesi materi.
“Semoga dengan pelatihan ini para eks pekerja migran di Kota Singkawang yang kehilangan mata pencaharian akibat pandemi bisa menemukan ide dan strategi dengan bekal ilmu yang ada. Tentunya, dengan memanfaatkan berbagai macam teknologi dan aplikasi yang ada,” harapnya.
“Jangan sampai kalah saing dengan pesaing yang sudah lebih dahulu melek perkembangan teknologi. Tips dan triknya yang pasti tetap terus berusaha mencoba dan banyak berdoa,” tambahnya.
Bidang Informasi dan Komunikasi Publik