Singkawang, InfoPublik – Sedikitnya 43 orang calon investor melakukan site visit pembangunan bandar udara (bandara) baru Kota Singkawang di Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan, Kamis (16/1/2020).
Mereka berasal dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, Jepang, dan Indonesia dimana terdapat 10 Warga Negara Asing (WNA) yang turut hadir dalam site visit.
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie dan Wakil Wali Kota Singkawang, Irwan menyambut para investor. Hadir pula Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono dan Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad.
Wako menargetkan paling lambat di tahun 2002 pembangunan kontruksi bandara sudah dimulai dengan proses pembangunan sesuai disampaikan calon investor dan kontraktor bahwa 1,5 tahun dapat selesai.
“Jika apa yang disampaikan itu benar, berarti di tahun 2022 kita bisa selesaikan pembangunannya,” katanya.
Proses-proses dari awal yang telah dilakukan seperti market sounding dan selanjutnya site visit merupakan progres dari tahapan pembangunan Bandara Singkawang
Dengan datangnya calon investor dan melihat sendiri kondisi lahan dan keadaan Kota Singkawang, mereka bisa mengetahui seperti apa kesiapan yang telah dilakukan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang telah menyiapkan lahan bandara yang sudah clear and clean dengan luas 151,45 hektare serta memiliki sertifikat hak pakai.
Proses selanjutnya setelah site visit ini adalah membentuk konsorsium dan kemudian membentuk PT Badan Usaha Bandar Udara (BUBU).
“Dengan adanya itu tentu kita akan menentukan melalui tender siapa pemenangnya yang terdiri dari investor, operator dan kontraktor,” ungkap Chui Mie.
Salah satu calon Investor asal China, Adon Liu mengatakan pihaknya tertarik bekerjasama dengan pemerintah untuk pembangunan Bandara Singkawang. “Kalau sudah fix semua kami akan minta bantuan dari China konstruksi. Kami disini untuk melihat bagaimana sistemnya, benefitnya dan segalanya. Kalau tertarik kita tertarik,” ungkanya.
Menurutnya saat ini pihaknya masih melihat tahapan diantaranya kebijakan pemerintah serta aturannya.”Jadi ini belum bisa disampaikan semuanya, karena masih ada pembahasan seperti apa kelanjutannya,” ujarnya.
Ia juga melihat Investasi yang dilakukan China, kata Adon Liu, juga sesuai dengan program Belt and Road Initiative (BRI) oleh Presiden China, Xi Jinping, agar perdagangan dunia lebih mudah, dan secara regional maka fokusnya ke Asia dan negara-negara yang tergabung dalam ASEAN.
Menurutnya, program investasi pembangunan infrastruktur juga sejalan dengan Presiden RI, Jokowi yang terus mendorong investasi dan poros kemaritiman.
Begitu juga dengan calon investor dari Jepang yang mengaku pembangunan Bandara Singkawang menjadi perhatian bagi pihak mereka.