Singkawang, MC – Batik tulis bermotif tiga penjuru karya pembatik asal Singkawang, Priska Yeniriatno mulai diminati. Bukan hanya masyarakat lokal, bahkan batik tersebut banyak pula diminati pelanggan dari luar Provinsi Kalimantan Barat.
Priska mengaku bersyukur penjualan batik kembali pulih setelah pandemic Covid-19 mereda. “Menariknya untuk motif Tiga Penjuru ini suka dibeli dari pelanggan di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta dan lainnya. Saya juga heran,” katanya, Senin (22/11/2021).
Priska mengatakan motif tiga penjuru mempunyai arti yang menunjukkan tiga pintu masuk ke Singkawang dan sekaligus sebagai simbol keberagaman suku mulai Melayu, Tionghoa dan Dayak.
“Masing-masing dipenjuru untuk masuk ke Kota Singkawang itu memiliki karakteristik seperti di arah pesisir itu identik dengan Melayu, kalau timur Tionghoa dan Dayak serta untuk barat urban. Jadi motif ini menceritakan keberagaman,” ujarnya.
Untuk harga batik tulis yang ia produksi mulai Rp300.000 – Rp3.000.000 per helai kain. Untuk batik tulis dengan motif tiga penjuru itu adalah harga tertinggi capai Rp3.000.000.
“Untuk penjualan kami juga tersedia secara online dan offline di galeri Kota Singkawang yang beralamat di Gang Cisadane Kota Singkawang,” katanya
Menurutnya hobi yang ditekuni menjadi usahanya yang dimulai sejak 2013 lalu tersebut juga sudah memiliki kampung batik binaannya. Semula hanya tiga daerah dan kini sudah berada di lima kecamatan di Kota Singkawang.
“Melalui rumah batik itu saya mengenalkan dan menularkan untuk membatik. Saya menjelaskan batik itu bukan milik jawa tapi milik Indonesia dan sudah diakui dunia. Jadi melalui batik ini kita bisa mengenalkan budaya dan daerah kita. Selain itu juga bisa menjadi sumber pendapatan,” ujarnya.
Bidang Informasi dan Komunikasi Publik