Singkawang, MC – Pemerintah Kota (Pemkot) bersama USAID MADANI menggelar Workshop tata Kelola Pemerintah Kolaboratif Kota Singkawang di aula Badan Kesatuan Bangsa dan politik, Kamis (28/1/2021).
USAID MADANI telah memasuki masa implementasi di Kota Singkawang. Kota Singkawang adalah salah satu dari 8 Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat yang mengajukan surat minat dan kemudian terpilih menjadi salah satu dari 4 kabupaten/kota di Kalimantan Barat bersama 32 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yangf mendapat impelmentasi proyek MADANI.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Singkawang, Sumastro mengatakan MADANI bertujuan untuk memperkuat akuntabilitas pemerintah daerah dan toleransi komunal di Indonesia dengan meningkatkan dan mempertahankan kapasitas, legitimasi dan berkelanjutan masyarakat sipil di 32 kabupaten/kota.
“32 kabupaten/kota itu berada di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan. Dan pada akhir proyek akan ditingkatkan pelaksanaannya di 64 kabupaten/kota,” kata Sumastro.
Dikatakan Sekda, agenda penguatan masyarakat sipil MADANI mangandaikan adanya tata kelola pemerintahan kolaboratif yang semakin kuat untuk mencapai tujuan strategis pembangun daerah.
“Secara singkat, tata kelola pemerintahan kolaboratif dimaknai sebagai cara untuk mengelola hal public, dimana badan public bekerja secara kolektif dengn pihak non pemerintah dalam mebuat kebijakan,” ujarnya.
Menurutnya yang paling mendasar adalah cara mengelola urusan public tersebut mensyaratkan adanya tindakan komunikaatif dua arah antara pemerintah dan masyarakat sipil serta para pemangku kepentingan lainnya yang dibangun, dipraktekkan dan dirawat secara terus menerus.
“Oleh karena itu menciptakan situasi yang intensif dalam melakukan tindakan komunikatif menjadi sangat menentukan untuk keberhasilan pencapaian tujuan programriknya,” katanya.
Bagi Pemkot Singkawang dan stakeholder menjadi sangat penting untuk duduk bersama mendiseminasikan persiapan programsecara formal kepada para pihak terutama pemerintah kota dan organisasi masyarakat sipil (OMS) terkait.
“Sekaligus mulai meningkatkan intensitas dan kualitas pertemuan konsultatif diantara pemkot, OMS, akademisi dan dunia usaha dalam kerangka program MADANI,” ungkapnya.
Workshop ini, kata Sekda bertujuan untuk mendiseminasikan program USAID MADANI di Kota Singkawang kepada pihak terkait dalam rangka menjaga komitmen dan dukungan terhadap pelaksanaan program. Secaara khusus bertujuan agar memahami pentingnya tata kelola pemerintahan kolaboratif untuk pembangunan Kota Singkawang.
“Semoga pertemuan ini menghasilkan semangat kolaborasi daalam mendukung keberhasilan pembangunan di Kota Singkawang dan menjaga praktik demokrasi,” harapnya.