Singkawang, MC – Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie menghadiri kegiatan Singkawang Rebound di Pantai Pasir Panjang Palm Beach, Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Sabtu (26/9/2020).
“Kegiatan Singkawang Rebound ini adalah merupakan salah satu bentuk kegiatan dari Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata yang bertujuan untuk memberikan support kepada pelaku parekraf beserta institusi yang terlibat, agar kembali bersemangat untuk bergeliat setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19,” kata Tjhai Chui Mie.
Kegiatan Singkawang Rebound, katanya, diisi dengan berbagai kegiatan seperti bersih-bersih destinasi pariwisata dan penanaman pohon bersama masyarakat organisasi pendukung pariwisata yang dibagi dalam beberapa kelompok untuk melaksanakan gotong royong membersihkan destinasi yang menjadi fokus kegiatan Rebound.
“Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merupakan sektor yang paling pertama terdampak pandemi Covid-19 dan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya sektor pariwisata di seluruh tanah air, termasuk di Kota Singkawang yang berpredikat sebagai Kota Pariwisata di Kalbar,” ujarnya.
Mulai dari karyawan hotel, restoran, destinasi wisata, pemandu wisata bahkan sopir dan tenaga lainnya di obyek wisata, semuanya ikut terimbas. Sehingga, membuat pemerintah pusat maupun daerah harus mengambil langkah untuk menyelamatkan sektor ini.
“Pemkot Singkawang melalui dinas terkait telah mengambil langkah-langkah untuk memulihkan sektor pariwisata, antaralain, dengan memberikan stimulus berupa bantuan kepada tenaga kerja di industri pariwisata dan mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan Covid-19,” ungkapnya.
Dia juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap program kegiatan dari Kemenparekraf sebagai salah satu perhatian dan kepedulian dari pemerintah pusat terhadap situasi pandemi Covid-19 di Kota Singkawang.
“Pemkot Singkawang selalu berusaha untuk mengembangkan industri dan destinasi pariwisata yang ada di Kota Singkawang melalui perwujudan 3A (Atraksi, Aksessibilitas dan Amenitas),” jelasnya.
Dia mengungkapkan, Atraksi termasuk pembenahan obyek wisata alam, buatan dan budaya. Kemudian, Aksessibilitas melalui pembangunan dan peningkatan infrastruktur yaitu peningkatan konektivitas udara, kualitas jalan dan akses antar moda menuju destinasi wisata.
“Sebagai informasi bahwa Kementerian Keuangan telah setuju untuk memberi dukungan pembiayaan pembangunan Bandar Udara dan Kota Singkawang juga telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),” tuturnya.
Sedangkan Amenitas, mencakup pembangunan fasilitas umum dan sarana prasarana pariwisata.
“Untuk itu kami juga mengharapkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekraf untuk pengembangan destinasi-destinasi yang ada di Kota Singkawang demi mewujudkan visi Kota Singkawang sebagai Kota Jasa dan Pariwisata terdepan di Kalbar,” ujarnya.