Singkawang, MC – Ketua lkatan Konselor Menyusui lndonesia  (IKMI) Kota Singkawang,  Susanti mengharapkan dalam rangka peringatan  Pekan ASI Sedunia (World Breast Feeding) tahun 2020 pada tanggal 1-8 Agustus 2020, pihaknya tetap komitmen dengan tujuan lKMI yaitu membantu Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu (ASI) di Indonesia dengan membantu ibu berhasil menyusui bayinya,dan bayi berhasil menyusui pada Ibunya.

Pada kondisi Pandemi Covid – 19 ini bukan menjadi penghalang bagi Susanti dan teman-temannya untuk memberi perhatian motivasi dan kepedulian pada masyarakat agar mau menyusui bayinya dan menerapkan ASI ekslusif dengan benar dan lancar.

“Dengan perkembangan teknologi tidak ada lagi hambatan untuk tetap mengingatkan dan memperhatikan. Masyarakar agar dapat menerapkan ASI rkslusif serta menyusui bayinya selama dua tahun,”ungkap Santi, Minggu (2/8/2020).

Ia mengatakan menyusui menjadi salah satu kunci untuk menciptakan generasi serta lingkungan yang sehat di masa depan. Dari berbagai manfaat ASI, akan tercipta imunitas yang baik bagi anak-anak kita. Dari anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas, akan terwujud pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan yang baik di masa depan.

“Menyusui dapat menyelamatkan anak karena dengan menyusui berarti anak mendapatkan nutrisi terbaik, terjalin bounding/kedekatan ibu dan anak, anak mendapat makanan dari proses alami bukan buatan dan mendukung pemberian pangan berkelanjutan untuk anak,” ujarnya.

Santi mengajak seluruh lapisan masyarakat agar agar bersama-sama berpartisipasi aktif dalam kampanye Pekan ASI Sedunia tahun ini.

“Dari setiap tetes air susu yang diberikan kepada buah hati kita, menciptakan banyak harapan untuk masa depan,” ungkap Santi. 

Santi menjelaskan kaitannya dengan Standar Emas pemberian makanan pada anak (WHO) meliputi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) maksimal satu jam setelah bayi lahir; ASI eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupan bayi ; Pemberian Makanan Pendamping ASI yang aman mulai usia 6 bulan dan  melanjutkan pemberian ASI hingga bayi berusia setidaknya dua tahun

Mengutip situs WHO, UNCEF dan WHO telah menyusun rekomendasi kepada pemerintah di setiap negara demi menjamin dukungan dan perlindungan bagi para ibu menyusui, seperti Menyediakan konseling menyusui yang terampil bagi perempuan. Memastikan keberadaan konselor terampil bagi setiap perempuan yang akan membutuhkan pembiayaan untuk program menyusui juga Petugas pelayanan disediakan termasuk bidan dan perawat, untuk memberikan konseling menyusui yang terampil kepada ibu dan keluarga. Negara harus memastikan bahwa konseling tersedia sebagai bagian dari layanan kesehatan dan gizi rutin yang mudah diakses. Pemerintah berkolaborasi dengan masyarakat sipil dan asosiasi profesional kesehatan, membangun sistem kolaboratif yang kuat untuk penyediaan konseling yang tepat serta Memberikan perawatan bagi pekerja kesehatan dari pengaruh industri makanan bayi 

Santi berharap hal tersebut dapat direalisasikan di pemerintahan kita khususnya Kota Singkawang. “Untuk mewujudkan Singkawang Hebat diperlukan generasi yang berkualitas, dan pemberian ASI yang benar merupakan salah satu upaya dalam melahirkan generasi yang berkualitas pungkas Santi,” katanya.