Singkawang, MC – Sejumlah sampel jajanan dan makanan terindikasi mengandung zat berbahaya. Temuan ini hasil monitoring yang dilakukan oleh Dinas Kesehatahan (Dinkes) Siingkawang, Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pontianak.
Menurut kepala Dinas Kesehatan Kota Singkawang, Kismed mengatakan ada dua jenis pemantauan yang dilakukan pada pemantauan takjil atau panganan berbuka puasa dari 23 sampel ada dua sampel panganan jenis manisan yang diragukan.
Diduga mengandung pewarna yang tidak sepatutnya, namun untuk memastikan sampel ini pihaknya harus mengirim sampel ini terlebih dahulu ke Laboratorium BBPOM Pontianak.
“23 sampel ini diambil dari tiga lokasi penjualan pasar juadah yang tersebar di kota singkawang, dari 23 lolos uji alhamdullillah ada 21, dua diragukan dan dikirim ke BBPOM,” ujarnya, Kamis (16/5/2019).
Pada pemantauan berikutnya dari 40 sampel jenis produk hasil fermentasi ditemukan satu sampel yang diduga kuat mengandung boraks. Namun untuk kepastian lebih lanjut pula sampel ini akan kembali dikirim ke BBPOM Pontianak.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Singkawang, Muslimin mengatakan pihaknya sudah memberi masukan kepada walikota dan sekda agar pemantauan tidak hanya dilakukan pada jelang ramadan atau lebaran namun juga berkesinambungan.
“Hanya memang terus terang saja selama ini
pemantauan dilakukan jelang ramadan atau lebaran, oleh karena itu kita berikan
masukan kepada pimpinan, agar dibentuk tim terpadu yang rutin menjaga kemanana
dan kesehatan makanan kita melalui pemantauan,” imbuhnya.
MC. Kota Singkawang