Singkawang, MC – Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengeluarkan surat edaran perihal libur kegiatan belajar mengajar pada satuan kerja pendidikan khusus sekolah TK/RA, SMP/MTS sederajat, karena kabut asap akibat dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“Kegiatan belajar mengajar sementara waktu diliburkan dan masuk kembali pada tanggal 19 September 2019,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Nadjib, Minggu (15/9/2019)

Dalam surat edaran tersebut, kata dia, libur hanya diperuntukkan bagi para siswa. Sementara kepada kepala sekolah dan dewan guru masuk seperti biasa dengan melakukan tugas selain belajar mengajar menyelesaikan administrasi dan media pembelajaran serta tugas lainya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Selain itu, Disdikbud juga meminta agar pihak sekolah dan warga sekolah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran di lingkungan sekolah. “Jadi ini jadi perhatian bersama baik bagi para kepala sekolah, dewan guru, serta masyarakat yang tinggal di sekitar sekolah. Kita sama samalah menjaga,” ujarnya.

Hal lainya, kata Nadjib, selama kegiatan belajar mengajar diliburkan maka diharapkan siswa dapat belajar secara mandiri di rumah.

“Dalam hal ini mohon kepada orangtua untuk melakukan pendampingan. Dan barang tentu pembatasan anak anak bermain di luar perlu dilakukan mengingat kondisi udara yang tidak sehat,” katanya.

Bahkan dalam surat edaran tersebut Pemkot Singkawang meminta agar orangtua memperhatikan kesehatan anak anaknya dengan memperbanyak mengkonsumsi air putih dan buah-buahan.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Singkawang, Emy Hastuti mengharapkan bantuan dan kerjasama semua pihak untuk dapat sama-sama menjaga dan mencegah adanya Kebakaran Hutan dan Lahan di Kota Singkawang.

“Marilah kita sama-sama mencegah terjadinya Karhutla ini dengan cara tidak melakukan tindakan pembakaran sampah dan pembukaan lahan dengan sistem pembakaran. Hal ini perlu kita lakukan dengan harapan agar alam kita dapat dilindungi karena dampak dari Karhutla ini dapat memberikan dampak di semua sektor, baik sektor kesehataan, pendidikan, perekonomian, keamanan, dan sosial,” katanya.