Singkawang, MC – Ribuan warga memadati Halaman Parkir Kridasana, Sabtu (28/6/2025) malam, untuk menyaksikan pembukaan perdana Kirab Budaya Grebek Suro 2025 Kota Singkawang. Pagelaran budaya masyarakat Jawa ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, didampingi Wakil Wali Kota serta Ketua Paguyuban Jawa Kota Singkawang (PJKS).
Kegiatan yang berlangsung hingga 29 Juni 2025 ini menjadi panggung baru bagi eksistensi budaya Jawa di Singkawang. Tjhai Chui Mie menyebutkan, perhelatan Grebek Suro bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi sarana edukasi untuk mengenalkan nilai luhur budaya Nusantara kepada generasi muda.
“Ini menambah satu lagi agenda budaya di Kota Singkawang. Harapannya, anak-anak muda bisa semakin mengenal dan bangga pada budayanya,” ujar Tjhai Chui Mie dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa keunikan ragam budaya Nusantara harus menjadi kekuatan pembangunan bangsa. Menurutnya, kebudayaan yang dijaga dengan baik akan memperkokoh persatuan, bukan memecah belah.
Tjhai Chui Mie berkomitmen menjadikan Kirab Budaya Grebek Suro sebagai event budaya tahunan di Singkawang. Ia juga mendorong PJKS memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan acara ini lebih luas.
“Kami berharap kegiatan kebudayaan Jawa ini dapat terus berlanjut setiap tahunnya,” katanya.
Sementara itu, Ketua PJKS, Sutopo, menyebut Grebek Suro memiliki makna mendalam bagi masyarakat Jawa. Selain merayakan datangnya bulan Muharram dalam kalender hijriah, Grebek Suro juga mengandung nilai syukur, toleransi, dan kebersamaan.
“Ini bukan sekadar pelestarian budaya. Grebek Suro adalah perpaduan nilai ajaran Islam dengan budaya yang sudah mengakar sejak zaman kerajaan Islam di tanah Jawa,” jelas Sutopo.
Ia menambahkan, melalui Grebek Suro, masyarakat diajak mempererat silaturahmi, menumbuhkan semangat gotong royong, serta meneguhkan rasa kebersamaan dalam kebaikan.
Pembukaan Kirab Budaya Grebek Suro 2025 ditutup dengan berbagai atraksi budaya khas Jawa, termasuk kirab gunungan hasil bumi. (Do)
Bid. IKP/Kominfo




