Singkawang, MC – Tragedi kemanusiaan di Gaza, Palestina oleh Zionis Israel hingga hari ini masih terus berlangsung. Hal itulah yang melahirkan rasa solidaritas hampir di seluruh dunia, tak terkecuali di Kota Singkawang.

Mengingat jumlah korban yang terus bertambah, Aqsa Working Group Biro Kalbar melakukan pengalangan dana untuk warga Gaza melalui Tabligh Akbar yang digelar di Masjid Raya Singkawang, Sabtu (14/12/2024) malam.

Selain tausyiah yang disampaikan KH. Yakhsyallah Mansur, Tabligh tersebut juga menghadirkan Reza Aldila Kurniawan dan Fikri Rofiul Haq yang merupakan Relawan Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang tergabung dalam Relawan MER-C.

Hadir dalam Tabligh Akbar, Pj Walikota Singkawang, Sumastro. Ia mengutuk keras tragedi kemanusiaan di Gaza. Ia sangat setuju dengan kebijakan pemerintah RI yang selalu konsisten mendukung perdamaian dan kemerdekaan Palestina.

“Sikap dan kebijakan yang disampaikan Presiden RI, Indonesia konsisten mendukung upaya perdamaian dan kemerdekaan Palestina,” kata Sumastro.

“Tragedi kemanusiaan ini adalah tragedi yang wajib dikutuk,” lanjutnya.

Sebagai negara mayoritas muslim, Sumastro ingin warga Singkawang juga terlibat aktif membantu mewujudkan kondisi yang berperikemanusiaan di Gaza.

Baginya, warga Palestina adalah bagian dari warga dunia yang memiliki ikatan erat dengan Indonesia.

“Negara kita ini mayoritas muslim, kita telah berperan aktif mendukung, menyokong dan mewujudkan kondisi di sana (Gaza) yang lebih berperikemanusiaan,” ucap Sumastro.

“Warga Palestina adalah bagian dari kita sebagai warga dunia, kita memiliki ikatan erat dengan mereka,” sambungnya.

Ikatan erat itu benar-benar terasa nyata ketika melihat bendera merah putih yang berkibar bersama bendera Palestina di tanah Gaza.

Fenomena tersebut, kata Pj Walikota jadi pesan agar seluruh warga terus membantu rakyat Palestina sampai mereka meraih kedamaian dan kemerdekaan.

“Kita akan terus bantu Palestina sampai kapan pun, hingga mereka meraih kedamaian dan kemerdekaan,” tutupnya.

Dalam kesempatan itu, salah satu Relawan Mer-C, Reza Aldila yang merupakan warga asli Singkawang bercerita tentang euforia warga Gaza ketika menyambut kedatangannya bersama rekan-rekan.

“Ketika memasuki Gaza, kami melihat euforia yang luar biasa dari warga ketika menyambut kedatangan kami,” ungkap Reza.

“Mereka seperti menyambut kedatangan saudara mereka yang sudah lama tak berjumpa,” tambahnya.

Dikatakan Reza, ia bersama rekannya pernah dikepung oleh tank-tank Zionis selama 4 hari di dalam rumah sakit Indonesia.

“Kami pernah terkepung oleh tank-tank Zionis selama 4 hari di dalam rumah sakit Indonesia dalam kondisi benar-benar seadanya,” kata Reza.

“Bahkan tanpa listrik, air bersih bersama pasien-pasien yang terus membludak,” ucap pria yang sudah hampir 12 tahun di Gaza. (Gun)

Bid. IKP/Kominfo