Singkawang, MC – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Barat terus berupaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta pemerataan kesejahteraan masyarakat daerah melalui penyelenggaraan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) tahun 2024 yang digelar di Atrium Singkawang Grand Mall, Jumat (18/10/2024).

BIK 2024 ini dirangkaikan dalam berbagai kegiatan literasi mengenai layanan jasa dan produk-produk keuangan kepada berbagai komunitas, pelajar, termasuk juga kepada pelaku UMKM yang diharapkan mendorong  pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah Kalimantan Barat, khususnya di Kota Singkawang.

Berangkat dari tema ‘Akses Keuangan Inklusif Wujudkan Masyarakat Produktif’, Kepala Kantor OJK Kalimantan Barat, Maulana Yasin mengatakan literasi ini sejalan dengan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) untuk dapat memfokuskan kegiatan edukasi dan literasi secara merata ke seluruh wilayah Indonesia.

“Bulan Oktober adalah Bulan Inklusi Keuangan, jadi memang ditempatkan di Atrium Mall Singkawang supaya bisa disaksikan oleh masyarakat umum untuk sama-sama kita dorong jadi terliterasi dan terinklusi,” tuturnya.

Maulana Yasin melaporkan, terdapat tiga program tematik nasional yang digencarkan dalam BIK kali ini yaitu, program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir (KPMR) dan Business Matching dengan mempertemukan pelaku usaha kepada industri perbankan, industri keuangan non bank dan pasar modal.

“Tiga program inilah yang secara tematik nasional kita dorong ke masyarakat daerah. Selain itu di Kalbar ini juga ada program Bank Mini di SMK-SMK jadi menyentuh dan melayani anak-anak sekolah,” ungkapnya.

Harapannya, melalui BIK ini kesejahteraan masyarakat semakin meningkat yang berujung pada angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga ikut naik.

Pada kesempatan yang sama, Pj Wali Kota Singkawang Sumastro menginginkan beberapa hal bisa diupayakan melalui BIK ini, salah satunya adalah kemampuan para pelaku UMKM khususnya di Kota Singkawang dapat bertransformasi dari transaksi konvensional ke transaksi digital.

“Banyak sekali hal-hal yang harus kita mutakhirkan sebagai bagian dari transformasi, melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) kita juga sudah mendorong sinergitas teman-teman pelaku usaha UMKM,” ujar Sumastro.

Selain itu, optimisme menyiapkan generasi muda di Kota Singkawang dengan ikut menerapkan program KEJAR.

“Jika berhasil maka implikasinya anak muda memiliki fondasi dengan dikenalkan pada literasi keuangan sejak dini,” sambungnya.

Untuk internal pemerintahan, Sumastro juga ingin mendorong agar OPD-OPD pengelola pajak dan retribusi bisa semakin link and match. Bijak memanfaatkan kerja sama dengan perbankan dan berbagai lembaga keuangan untuk kemajuan teknologi keuangan.

“Mungkin bisa menerapkan QRIS dan sejenisnya, sehingga transaksi jadi lebih mudah untuk semakin meningkatkan kepatuhan wajib pajak,” tegasnya.

Langkah-langkah ini tentu pelan-pelan akan terus diupayakan Pemerintah Kota Singkawang guna menghasilkan kecerdasan inklusi dan membangun ekosistem keuangan yang cepat, mudah dan aman. Lanjut Sumastro.

“Kami berharap tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat akan semakin merata dan semakin baik, sehingga bisa menikmati fasilitas layanan keuangan dan terhindar dari jeratan pinjaman online ilegal serta investasi bodong yang kerap terjadi di daerah,” tutupnya. (Do)

Bid. IKP/Kominfo