Singkawang, MC – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan DPD Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kota Singkawang menggelar Seminar Kebudayaan dengan tema “Besaprah Wujud Kesetaraan Melayu” di Rumah Melayu Balai Serumpun, Rabu (2/10/2024).
Acara yang dibuka resmi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang, Asmadi ditujukan salah satunya untuk meningkatkan kesadaran pentingnya kesetaraan dalam pelestarian budaya melayu melalui tradisi besaprah.
Masuk dalam rangkaian menuju HUT Pemkot Singkawang ke 23 dan Pekan Kebudayaan Daerah, Asmadi menyebut Besurung Saprah bagian pelestarian dan pemajuan budaya bangsa.
Menilik budaya Tionghoa yang terkenal melalui event Cap Go Meh dan masyarakat Dayak dengan Naik Dango nya. Kadisdikbud sekaligus Ketua MABM tersebut, berharap Besurung Saprah dapat menjadi ikon event bagi masyarakat melayu agar dikenal oleh generasi muda.
“Jadi kita dari suku melayu ingin Besurong saprah jadi ikon event orang melayu dan kami selaku pihak Disdikbud juga akan memfasilitasi seluruh paguyuban yang ada untuk menyelenggarakan event kebudayaan mereka agar tetap lestari dan maju hingga dikenal oleh generasi muda khususnya pelajar,” ungkap Asmadi.
Selain melestarikan dan mempopulerkan besurung saprah, Asmadi menyebut budaya tersebut jadi pembeda budaya melayu dari bangsa lainnya.
“Kenapa penting besurung saprah ini terus dilaksanakan, inilah salah satu yang membedakan budaya melayu dari bangsa-bangsa lainnya,” ujarnya.
“Insya Allah di tanggal 15 Oktober nanti, di Rumah Melayu inilah akan jadi pusat kunjungan Ladies Program para istri-istri Walikota se-Indonesia yang akan menyaksikan lomba Besurong Saprah dalam rangkaian Apeksi Komwil V Kalimantan,” tutup Asmadi. (Gun)
Bid. IKP/Kominfo