Singkawang, MC – Pemkot Singkawang melalui Dinas Kesehatan dan KB gerak cepat mengantisipasi serta meningkatkan kewaspadaan dini untuk mencegah dan mengendalikan penyakit Monkey Pox/Mpox (cacar monyet).
Kepala Bidang P2P Dinkes KB, Mursalin menyebut kasus penularan penyakit Mpox yang disebabkan virus Orthopoxvirus belum ditemukan di Singkawang.
“Kemarin tanggal 27 Agustus 2024 dilaporkan ada kasus dicurigai Mpox di RSUD Abdul Aziz, tapi kasus itu dari warga Kabupaten Sambas,” kata Mursalin, Kamis (11/9/2024).
Menindaklanjuti laporan itu, pihaknya segera melakukan penangganan intensif di ruang isolasi sesuai standar.
“Kami langsung lakukan penanganan di ruang isolasi secara standar oleh Rumah Sakit,” lanjutnya.
Setelah mengirimkan sampel Mpox ke Laboratorium di Jakarta, Mursalin melaporkan pasien tersebut negatif dan dinyatakan pulih serta diizinkan kembali ke rumah.
“Kami ambil sampel Mpox nya lalu dikirim ke lab di Jakarta, dan di tanggal 31 Agustus kemarin itu didapatkan hasilnya, bahwa yang bersangkutan negatif, dinyatakan pulih dan boleh pulang ke rumah,” terang Mursalin.
Di kesempatan tersebut, Kabid P2P menyampaikan jenis-jenis hewan yang jadi sumber penularan virus Mpox dan mengimbau warga menghindari kontak langsung dengan hewan tersebut.
“Mpox ini banyak ditularkan oleh hewan-hewan seperti hewan pengerat (tupai, tikus dan hamster), marsupial (koala dan tikus bergantung) dan primata (monyet dan kera),” ungkapnya.
“Kami imbau warga menghindari kontak langsung dengan hewan-hewan itu baik dalam keadaan hidup ataupun mati,” tutupnya.