Singkawang, MC – Puluhan mobil hias mengikuti pawai dalam rangka menyambut Hari Raya Suci Waisak yang digelar di halaman kantor Wali Kota Singkawang, Selasa (21/5/2024) malam.

Pawai Waisak dimulai dari halaman kantor Wali Kota Jalan Firdaus menuju Jalan P. Diponegoro-Jalan Niaga-Jalan Budi Utomo, Jalan Hasan Saad-Jalan Setia Budi-Jalan Niaga-Jalan Stasiun-Jalan GM Situt dan finish di Happy Building.

Ketua Panitia Tjhin Jiu Sin mengatakan Hari Raya Waisak menjadi momen penting bagi umar Budha -yang diperingati setiap tahun dengan berbagai kegiatan.

“Tema Waisak 2568 BE/2024 adalah Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, harmonis dan Bahagia,” katanya.

Pawai Waisak 2568 BE/2024 dikuti oleh berbagai Majelis agama Buddha, Vihara, Pekong, Sekolah, Bank Mandiri, BPKS baik dalam kota maupun luar kota dan organisasi Masyatakat lainnya.

“Yang dikelompokkan peserta pejalan kaki yang terdiri dari Paskibra, drumband, barongsai dan naga. Serta peserta lainnya dari  organisasi Pemuda Pancasila dengan tim motornya serta puluhan mobil hias,” ujarnya.

Di momen Waisak ini, Ia mengajak untuk mengembangkan sikap moderasi beragama melalui ucapan, perilaku dan pikiran . vang moderat dalam menjalankan ibadah agama masing-masing.

“Sehingga dapat berimplikasi positif dalam membangun rasa persaudaraan, kebersamaan, kerukunan, kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Sementara, Pj Wali Kota Singkawang diwakili Asisten Pemerintah dan Kesra Yulianus Anus mengucapkan selamat Hari Raya Waisak tahun 2024.

“Atas nama Pemerintah Kota Singkawang selamat Hari Raya Waisak. Semoga berkah keyalinan dan kebijaksanaan menghiasi kehidupan kita semua,” ucapnya.

Menurutnya, tema waisak tahun ini sangat tepat diterapkan di tengah kehidupan dewasa ini, agar memberi kesempatam bagi umat buddha dan umat beragama lain untuk melaksanakan agama masing-masing dengan sikap saling toleransi.

“Sehingga terbangunlah kedamaian hidup antar umat beragama di Indonesia,” ujarnya.

Ia mengungkapkan satu hal yang harus diperhatikan bagi kehidupan beragama yakni menjaubi sikap intoleransi yang dapat merusak sendi-sendi persaudaraan antar manusia. Hal ini sesuai dengan predikat yang disandang Kota Singkawang sebagi kota tertoleran di Indonesia.

“Saya berharap branding kota toleran ini menjadi semangat kita bersama untuk semakin menjaga keharmonisan di Kota Singkawang,” harapnya.

Bid. IKP/Kominfo