Singkawang, MC – RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang meluncurkan program SiLapor (Sistem Informasi Pelaporan Online Rumah Sakit). Tujuan SiLapor ini guna mengoptimalisasi pengelolaan pelaporan pemeliharaan alat kesehatan, sarana dan prasarana secara terintegrasi, efektif, dan efisien. Caranya dengan mengelola data pemeliharaan alat kesehatan, sarana, dan prasarana berbasis digital yang saat ini belum tersedia di rumah sakit tersebut. Sehingga untuk jangka panjangnya aplikasi ini dapat bridging dengan SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit).
“SiLapor ini merupakan inovasi dari peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) yaitu Pak Marselus sebagai Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik RSUD dr Abdul Aziz. Tujuannya untuk mendukung kemajuan rumah sakit dan meningkatkan mutu pelayanan itu sendiri,” kata Direktur RSUD dr Abdul Aziz kota Singkawang, dr Achmad Hardin, Selasa (22/11/2022).
Hardin mengatakan aplikasi ini memungkinkan petugas rumah sakit di setiap instalasi medis secara cepat melaporkan secara langsung jika terjadi alat rusak, disfungsi pada alat medis, dan lain. Sehingga penanggulangan potensi keterhambatan layanan bisa diatasi.
“Jadi kita akan tahu misalkan ada sebuah alat layanan medis rusak, kondisinya bagaimana, kendala yang dihadapi disfungsi sarana dan prasarana di lingkungan rumah sakit yang disampaikan bidang-bidang terkait. Dengan demikian aplikasi ini bisa mendeteksi dini faktor penghambat layanan yang harus segara dicarikan solusi,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Ia akan mengusulkan program inovasi SiLapor ini untuk diikutsertakan dalam Inovasi Goverment Award (IGA) kota Singkawang tahun 2023.
Sementara itu, Marselus yang menginisiasi SiLapor ini mengungkapkan aplikasi ini merupakan program inovasi berbasis digital. Ia menyampaikan adanya aplikasi ini akan mempermudah kinerja petugas rumah sakit. “Jadi sedianya usulan program pelaporan yang kita kelola baik untuk itu pemeliharaan serta pengadaan alat kesehatan, sarana dan prasarana semula menggunakan sistem manual dengan mengandalkan kertas akan kita ubah menggunakan aplikasi digital,” ujarnya.
Aplikasi SiLapor ini, kata Merselus, akan mengintegrasikan secara koneksitas pelaporan, pencatatan, dan pengarsipan antar bidang di rumah sakit. Sehingga bisa memangkas waktu dan jarak pelayanan. “Jadi komunikasi dan koordinasi melalui SiLapor ini memudahkan petugas ruangan atau instalasi yang tadinya menggunakan media blangko secara fisik itukan butuh waktu relatif lama,” jelasnya.
Selain itu dengan letak antara ruangan rumah sakit yang cukup luas dan beban kerja yang tinggi membuat blanko rawan tercecer. Aplikasi ini bisa mengantisipasi hal itu. “Cukup masuk aplikasi dan klik sesuai apa yang ingin dilaporkan maka langsung bisa ditindaklanjuti,” katanya. Kepala Ruangan Penyakit Bedah RSUD dr Abdul Aziz, Yudi, menyambut baik aplikasi SiLapor ini.
“Kita sangat mendukung demi efisiensi dan efektivitas, tidak perlu jauh-jauh mengantar belangko untuk melaporkan kerusakan alat atau minta peralatan, cukup online, karena memang sudah zamannya digitalisasi,” ujarnya.
Bidang Informasi dan Komunikasi Publik