Singkawang, MC – Menyikapi video viral seorang murid didenda Rp30 ribu oleh Gurunyakarena menonton Cap Go Meh, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie menggelar pertemuan dengan stakeholder terkait, Kamis (13/2/2020) di ruang rapat Wali Kota.

Pertemuan dihadiri Kapolres Singkawang, Ketua DPRD, mewakili Kakan Kemenag, Ketua MUI, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua FKUB, Ketua PGRI, Sekretaris Dewan Pendidikan, Kepala Sekolah SDN 43 Singkawang dan Guru Agama Islam SDN 43 Singkawang.

Dalam pertemuan tersebut, Rusnani, guru agama Islam SDN 43 Singkawang menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh stakeholder yang ada, dan umumnya warga Kota Singkawang.

“Dari hati yang paling dalam dan penuh kesadaran saya menyadari kesalahan saya. Saya memohon maaf ke masyarakat karena sudah menimbulkan keresahan,” katanya.

Ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, kejadian ini merupakan pelajaran bagi dirinya pribadi, oleh sebab itu ia berharap kedepan ia bisa memahami mendukung keberagaman dan toleransi di kota singkawang.

Sementara itu, Ketua DPRD Singkawang Sujianto mengatakan persoalan terkait viralnya video tersebut sudah tuntas. Semua pihak sudah duduk bersama dan menyelesaikan dengan cara yang baik. Oleh sebab itu, hal ini harus diketahui seluruh masyarakat sehingga tidak lagi menimbulkan hal hal tak diinginkan guna tetap meningkat kebersamaan sesama warga Singkawang.

“Mari kita jaga kekompakan, kerjasama, kebersamaan. Dan mohon karena sudah ada solusi dengan duduk bersamanya semua pihak maka persoalan ini sudah selesai,” jelasnya.

Hal sama juga disampaikan Kapolres Singkawang AKBP Prasetiyo Adhi Wibowo menyampaikan pihaknya dalam ini Kapolres Singkawang dan jajaran, seluruh stake holder menyatakan sampai saat ini tidak ada bibit bibit atau cikal bakal intoleran di kota Singkawang. Permasalahan video sudah diselesaikan dengan internal dan biarlah Pemkot mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini.

“Kami mengimbau, meminta seluruh masyarakat tidak lagi memviralkan atau membagikan video video beserta kalimat provokasi yang hanya menimbulkan kegaduhan dan kekacauan di kota Singkawang. Kita ini ingin Singkawang aman, tentram damai,” tegasnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Singkawang H Muklis, menyampaikan pihaknya mendukung Singkawang ini kota tertoleran se Indonesia dan predikat ini selayaknya harus dipertahankan. Makanya, MUI mengimbau jika dalam persoalan keagamaan atau kenegaraan selalu menekankan untuk sikap toleransi antar umat beragama khususnya di kota Singkawang.

“Kita harus menjaga ini (toleransi) sebaik baik mungkin, mari kita bantu Pemkot Singkawang dalam hal ini wali dan wakil walikota dalam membina kehidupan masyarakat yang aman dan tentram khususnya kehidupan umat beragama di kota Singkawang,” ajaknya.

Kesempatan yang sama, Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengatakan memohon kepada warga untuk tidak lagi menshare video seperti ini di media sosial.
“Mari kita masing masing dalam diri tertanam cinta kasih, jaga persatuan dan kesatauan, dan memegang dasar ideologi Pancasila dan NKRI, serta menjaga kota tertoleran ini,” ajaknya.

Ia mengatakan sebagaimana disaksikan seluruh pihak bahwa guru yang bersangkutan sudah menyampaian perminta maaf, sehingga hal ini harus disikapi dengan arif dan bijaksana oleh seluruh masyarakat.

“Tolonglah hal hal yang tidak bagus bagi masyarakat tidak dishare lagi, apalagi ditambah komentar-komentar yang dapat memperkeruh. Marilah kita saling menjaga kota Singkawang ini yang sudah mendapat predikat kota tertoleran di Indonesia ini,” pintanya.   

Dan mengenai ASN ini, kata Wali Kota, dalam internal akan kami tindaklanjuti dan akan diselesaikan secara internal sesuai ketentuan berlaku.