Singkawang, MC – Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro mengisi program acara Tapping Program “Nusa Raya” di Gedung Kompas Gramedia Jakarta beberapa waktu lalu.

Program yang diusung Kompas.com ini bertujuan untuk mengenal lebih dekat dan mengetahui langkah Pj Wali Kota dalam menjaga dan mengembangkan Kota Singkawang serta menjawab tantangan pembangunan Kota Singkawang ke depannya.

“Banyak orang bilang Singkawang itu unik, ngangenin dan tidak terbandingkan dari segi keakraban, interaksi sosial meski multi etnis, latar belakang budaya dan agama yang beragam, dan itu telah menciptakan harmoni yang bisa dilihat dari banyaknya warga bercengkerama di Warung Kopi, restoran dan tempat kumpul lainnya,” ungkap Pj. Wali Kota.

Sumatro mengatakan tiga etnis mayoritas Tionghoa, Dayak dan Melayu (Tidayu) beserta dukungan 17 paguyuban etnis Nusantara menjadikan Singkawang ibarat rumah besar bagi keberagaman yang hidup layaknya sebuah keluarga.

“Kita merasa Singkawang ini sebagai rumah besar tempat seluruh etnis-etnis yang bermukim disana (Singkawang) sebagai suatu keluarga besar itulah filosofi dan spirit kita untuk menjadi rumah bersama yang tidak boleh diganggu ketenangannya, kedamaiannya serta harus saling peduli dalam membantu dan menghormati sesama,” kata Sumastro.

“Dan itu terwujud salah satunya dalam corak khasnya, khususnya di tiga moment besar Imlek dan Cap Go Meh, Ramadhan/Idul fitri serta christmas Day, itu warna Singkawang selalu berubah sesuai moment tersebut dan itulah upaya kita dalam merawat toleransi,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, meski wilayahnya tidak terlalu luas serta sumber daya alam yang terbatas, Singkawang tetap mampu mendongkrak ekonominya melalui sektor perdagangan, jasa dan pariwisata.

Hal itu ditandai dengan masuknya Festival Cap Go Meh kedalam 10 besar event terbaik Karisma Event Nusantara 2023.

Pj. Wali Kota juga menyampaikan, kepada masyarakat yang ingin berkunjung ke Singkawang untuk merasakan kuliner khasnya seperti kue Choipan, bubur gunting, bubur pedas dll, serta menjadikannya oleh-oleh.

“Singkawang kaya akan kuliner yang berlatar belakang cita rasa khas, seperti choipan, bubur gunting, bubur pedas dll, itulah suguhan kita yang juga bisa dijadikan oleh-oleh untuk dibawa pulang selepas berkunjung ke Singkawang,” ujarnya.

Sumastro berharap, Singkawang jadi role model bagi wilayah lain di Indonesia dalam menjaga kedamaian, kehidupan sosial yang inklusif serta mendorong nilai-nilai kebersamaan dan kesetaraan.

“Saya berharap masyarakat Singkawang menjadi role model Indonesia yang cinta damai, kehidupan sosial yang inklusif, mendorong nilai-nilai kebersamaan dan kesetaraan,” harapnya.