Singkawang, MC – Wali Kota Singkawang meresmikan gedung SDN 23 Singkawang yang telah selesai direvitalisasi, Selasa (10/5/2022). Peresmian ini ditandai dengan penandatangan prasasti. Turut hadir dalam peresmian Wakil Wali Kota Singkawang, Forkopimda, Kepala OPD dan Kepala Sekolah SDN 23 Singkawang.

Wali Kota Tjhai Chui Mie berharap SDN 23 Singkawang yang telah direvitalisasi menjadi salah satu sekolah unggulan di Kota Singkawang. Dimana diharapkan revitalisasi SDN 23 Singkawang ini dapat mendorong peningkatan kualitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang berdampak pada peningkatan kualitas SDM yang dibentuk. Melalui program digitalisasi sekolah, terobosan ini mendorong terbentuknya dunia pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada proses belajar mengajar.

Ia meminta agar Kepala Sekolah beserta guru SDN 23 Singkawang dapat menjadi contoh bagi anak-anak yang mengenyam pendidikan dasar di sekolah ini. Maka dari itu, Ia mendorong segenap tenaga pendidik di Kota Singkawang untuk menerapkan pola asuh dan pola ajar terhadap anak didik yang berkualitas seiring dengan perkembangan TIK.

“Semasa pandemi, semua sektor sudah mulai diarahkan kepada pemanfataan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pada dunia pendidikan juga sama, contohnya tadi waktu saya tinjau beberapa kelas sudah memakai perangkat digital untuk mendukung proses belajar mengajar. Jadi, bukan hanya gedungnya saja yang megah, tapi pendidikan akademik juga ikut bagus,” ujarnya.

“Selain pendidikan akademik, anak-anak kita juga perlu diajarkan tentang bagaimana berperilaku yang baik terhadap sesama. Supaya kedepannya, mereka tidak hanya baik secara ilmu saja. Ketika sudah besar nanti, mereka tidak hanya menjadi masyarakat yang memiliki kualitas di sisi akademik tapi bisa menerapkan etika dan moral yang baik di tengah masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 23 Singkawang Rusita Widayati menerangkan kedepannya SDN 23 Singkawang akan menerapkan metode pendidikan bilingual dan program digitalisasi sekolah dimana proses kegiatan belajar mengajar yang berlangsung lebih banyak memanfaatkan perangkat digital yang ada. Saat ini, sebanyak 24 guru yang mengajar di SDN 23 Singkawang dan diantaranya masih berstatus honorer.

“Untuk saat ini, SDN 23 Singkawang masih menggunakan bahasa Indonesia. Perlahan-lahan, guru-guru kita berkomunikasi dengan para siswa dengan bahasa Inggris. Secara bertahap, kedepannya pelajaran muatan lokal (mulok) akan menggunakan bahasa Mandarin. Kami melalui Disdikbud Singkawang bekerjasama dengan FKIP Universitas Tanjung Pura Pontianak untuk mengirimkan mahasiswa pada program studi bahasa Mandarin untuk magang dan mengajar di sini,” ujarnya.

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik