Singkawang, MC – Dua Sekolah di kota Singkawang SMAN 1 Singkawang dan SMPN 1 Singkawang bakal menjadi percontohan pembelajaran tatap muka dalam masa pandemik Covid-19.

Hal tersebut merupakan realisasi rencana pembelajaran tatap muka di sekolah sebagaimana surat Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Nomor 445/ 2312/DINKES-YANKES.A yang ditujukan ke Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota se-Kalimantan Barat.

Dalam surat tersebut disebutkan dengan semakin membaiknya kondisi pandemi COVID 19 di Provinsi Kalimantan Barat maka direncanakan akan dilaksanakan kembali proses belajar mengajar secara tatap muka. Untuk mendukung rencana pelaksanaan belajar mengajar secara tatap muka tersebut diharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota terlebih dahulu melaksanakan test RT PCR kepada seluruh guru, petugas pendukung dan siswa kelas 3 SMAN 1 dan SMPN 1 di Ibukota Kabupaten/ Kota masing-masing

dengan cara pengambilan sampel swabs nasoorofaring 1 kali perorang. 

Sampel swabs agar dikirimkan ke Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat untuk selanjutnya diperiksa di Laboratorium Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak.

“Atas dasar surat tersebut maka untuk kota Singkawang ditetapkan  SMAN 1 dan SMPN 1 sebagai percontohan. Seluruh guru dan siswa kelas 9 dan 12 di sekolah tersebut sudah disosialisasikan kepada orang tua siswa untuk pelaksanaan test swab oleh Dinkes dan KB Singkawang,  Disdikbud Singkawang dan RSUD Abdul Aziz Singkawang,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang,  HM Nadjib kepada media ini, Minggu (26/7/2020).

HM Nadjib mengatakan pada prinsipnya siswa yang boleh mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah harus yang sudah dilakukan test SWAB, sementara yang belum menjalani tes tersebut tidak boleh hadir di sekolah.

Ia juga menyampaikan bahwa biaya test Swab di Singkawang sepenuhnya ditanggung oleh Wali Kota Singkawang. Setelah ada hasil test baru dilaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut. 

Nadjib juga mengatakan tentu banyak pertanyaan akan rencana dilakukannya rencana pembelajaran tatap muka pada 1 Agustus 2020 mendatang. Seperti usai sosialisasi persiapan test Swab di SMP 1  Singkawang. Ada beberapa hal respon terkait kebijakan ini, seperti

Orangtua khawatir usai tes Swab akan melahirkan klaster baru, ketakutan orangtua kalau terpapar Covid-19 nanti anaknya akan diisolasi. Lalu ada juga saran dari orangtua tidak perlu ada Swab dengan membiarkan anak tetap belajar online saja. Bahkan ada juga orangtua tetap berharap masuk sekolah alias pembelajaran tatap muka dengan mengisi formulir yang telah disiapkan. 

Dua”Atas saran dan usulan itu. Pada prinsipnya tidak ada paksaan. Bagi orang tua yang tidak mengizinkan anaknya test Swab atau pembelajaran tatap muka. Mereka tetap melaksakan pembelajaran Daring,” jelas Nadjib.